Rabu, 25 November 2009

when someone from the past is coming over...

Ini bukan kali pertama kehadirannya kusambut hangat. Perasaan bungah tak pernah dapat kututupi setiap ada peluang bertemu. Perjumpaan ini selalu kumanfaatkan untuk merasakan degup jantung yang memburu menggetarkan seluruh sendi. Tatapan lembutnya membuatku tak mampu menundukkan kepala dan berpaling dari bola matanya barang sedetik. Tangannya yang kokoh pun tak pernah kutepis untuk pergi dari rengkuhannya di atas bahuku yang penat oleh rindu.

Aku tahu, setiap kunjungannya tak pernah lama. Sayang rasanya kalau hanya kuhabiskan untuk mengkronfrontasi hal-hal tak penting. Lebih baik menyalurkan hasrat bercerita, dan berbagi gelak tawa. Masih melekat di benakku, bagaimana kami pernah menghabiskan waktu bersama-sama. Penuh kebahagiaan. Berbagi suka dan duka. Meski selalu meninggalkan perih dan luka yang menganga bagi cinta tulusku. Apalagi ketika setiap langkahnya menjauh.

Rasanya semua itu belum lama berlalu. Benaman kepalaku di dadanya masih terasa hangat. Pelukannya masih membekas seolah tak ingin melepasku. Pelukan yang seakan memberikan perlindungan. Genggaman tangannya selalu menjalarkan kenyamanan ke seluruh relung raga. Rasa yang membandel ini seakan nyaman bercokol di lubuk hati terendah. Senantiasa menggoda untuk tak mengusiknya. Meski terlalu berat aral yang melintang.

Mungkin ini adalah CINTA. Cinta setengah jalan. Tak berujung. Tak mengenal lelah. Cinta yang selalu dapat menimbulkan keberanian. Menghalau rasa takut. Dan menepis semua keraguan. Meski tak pernah berbalas. Menimbulkan kegilaan, karena asa ini tak pernah beringsut darinya. Dan selalu ada sebentuk cinta yang dijanjikannya. Sosoknya merupakan fokus sejatiku. :)

Kali ini kubiarkan khayalku melanglang bebas. Menikmati kebersamaan yang pasti akan berakhir. Kali ini tak kutangisi kepergiaannya. Karena ia pasti akan hadir lagi. Meski hanya eksis sebagai bunga tidur....

Selamat datang di mimpiku sayang... :)